Rabu, 06 November 2013
Landasan Pendidikan
⦁ Pengertian dan Landasan Pendidikan
I.1 Pengertian Pendidikan
Secara universal pendidikan dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mengembangkan ketrampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi dewasa. Mampu mengubah keadaan dari tidak tahu menjadi tahu serta dari ketidak bisaan menjadi bisa.
Menurut Undang- Undang
UU SISDIKNAS No. 2 tahun 1989
"Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/latihan bagi peranannya di masa yang akan datang".
UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat”.
Menurut Bahasa (Etimologi)
⦁ Bahasa Yunani
Berasal dari kata pedagogi yaitu dari kata “paid” artinya anak dan “agogos” artinya membimbing. Itulah sebabnya istilah pedagogi dapat diartikan sebagai “ilmu dan seni mengajarkan anak (the art and science of teaching children).
⦁ Bahasa Romawi
Berasal dari kata “enducare”, yaitu mengeluarkan dan menuntut, tindakan merealisasikan potensi anak yang di bawah waktu yang dilahirkan di dunia.
⦁ Bahasa Jerman
Berasal dari kata ”rziehung” yang setara dengan “educare”, yaitu : membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan/ potensi anak.
Menurut Kamus dan Ensiklopedia
⦁ Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI)
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik.
⦁ Ensiklopedia Wikipedia
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.
Menurut Para Ahli Pendidikan
Menurut Ilmu Psikologi
Dalam ilmu psikologi pendidikan dapat dipefinisikan sebagai segala bentuk aktivitas yang akan memudahkan dalam kehidupan masyarakat, dengan hasil mencakup segala perubahan yang terjadi sebagai konsenkuensi atau akibat dari pertisipasi individu dalam kegiatan belajar.
Menurut John Dewey
Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan yang fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusian.
Menurut Ki Hajar Dewantara
Pendidikan berate daya uoaya untuk menjauhkan budi pengerti (kekuatan batin), pikiran(intelek) dan jasmani anak-anak.
Menurut Langeveld
Pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
Menurut Plato (Yunani, 429 SM-346 M)
Pendidikan itu ialah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesempurnaan.
I.2 Landasan Pendidikan
Pendidikan adalah sesuatu yang sangat universal dan berlangsung terus menerus tak terputus dari generasi ke generasi di mana pun di dunia ini. Namun, meskipun pendidikan itu universal akan tetp terjadi perbedaan-perbedaan tertentu sesuai dengan pandangan hidup dan latar sosiokultur masing-masing wilayah. Dengan kata lain, pendidikan di selenggarakan melandaskan filsafat hidup serta berlandaskan sosiokultur setiap masyarakat,termasuk Indonesia. Kajian landasan filosofis, sosiologis dan kultural akan membekali setiap tenaga kependidikan dengan wawasan dan pengetahuan yang tepat tentang bidang tugasnya. Selain ketiga landasan tersebut, terdapat dua landasan lain yang selalu erat kaitannya dalam setiap upaya pendidikan, utamanya pengajaran yakni landasan psikologis yang akan membekali tenaga kependidikan dengan pemahaman perkembangan peserta didik dan cara-cara belajarnya kemudian landasan IPTEK yang akan membekali tenaga kependidikan suatu pegangan dalam mewujudkan keseimbangan yang dinamis antara pengembangan jati diri peserta didik dan penguasaan IPTEK tersebut.
⦁ Landasan Filosofis
Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok seperti: apa itu pendidikan, mengapa pendidikan itu di perlukan, apa tujuan pendidikan sebenarnya. Landasan filosofis adalah landasan berdasarkan atau bersifat filsafat (falsafah). Kata filsafat(philosophy) berasal dari bahasa Yunani, yaitu “philein” berarti mencintai, dan “sophos” atau “sophis” berarti hikmah, arif, atau bijaksana. Filsafat menelaah sesuatu secara menyeluruh dan konseptual yang menghasilkan konsepsi-konsepsi mengenai kehidupan dan dunia. Konsepsi-konsepsi fisolofis tentang kehidupan manusia dan dunianya pada umunya bersumber dari dua faktor
⦁ Religi dan etika yang bertumpu pada keyakinan
⦁ Ilmu pengetahuan yang mengandalkan penalaraan
Pendidikan Indonesia sendiri memiliki Pancasila sebagai landasan filosofisnya.
⦁ Landasan sosiologis
Manusia selalu hidup berkelompok, sesuatu yang juga pada makluk lainnya, yakni hewan. Meskipun demikian, pengelomokan manusia jauh lebih rumit dari pengelompokan hewan.Pada hewan, hidup berkelompok memiliki ciri- ciri. (Wayan Ardhana, 1968: Modul 1/62). Ciri- ciri hewan tersebut dapat pula ditemukan pada manusia. Kehidupan sosial manusia tersebut dipelajari oleh filsafata, yang berusaha mencari hakikat masyarakat yang sebenarnya. Filsafat sosial sering membedakan manusia sebagai individu dan manusia sebagai anggota masyarakat. Pandangan aliran- aliran filsafat tentang realitas sosial itu berbeda-beda sehingga dapat ditemukan bermacam- macam aliran filsafat sosial. Sosiologi lahir dalam abad ke-19 di Eropa, karena pergeseran pandangan tentang masyarakat, sebagai ilmu empiris yang memperoleh pijakan yang kukuh. Sosiologi sebagai ilmu yang otonom dapat lahir karena terlepas dari pengaruh filsafat. Nama sosiologi lahir pertama kali digunakan oleh Augst Comte (1798-1857) pada tahun1839 sosiologi merupak ilmu pengetahuan positif yang mempelajari masyarakat. Sosiologi mempelajari berbagai tindakan sosial yang menjelma dalam realitas sosial. Kegiatan pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara individu bahkan antara generasi yang memungkinkan generasi muda memperkembangkan diri. Dan perhatian sosiologi sendiri pada pendidikan semakin intensif. Sehingga melahirkan sosiologi pendidikan yang membahas analisis ilmiah tentang proses sosial dan pola- pola interaksi sosial dalam sistem pendidikan.
⦁ Landasan Kultural
Yakni dimana kebudayaan sebagai gagasan dan karya manusia beserta hasil budi dan karya itu akan selalu terkait dengan pendidikan, utamanya belajar. Dapat pula terkait masalah kejadian dimasa lampau/ sejarah. Indonesia sendiri menjadikan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan kulturalnya.
⦁ Landasan Psikologis
Landasan yang memperhatikan kejiwaan peserta didik baik dalam segi intelek, emosi, sosial, moral, fisik,dll sebagai suatu usaha dalam menemukan cara untuk mengembangkan potensi anak sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing.
⦁ Landasan IPTEK
Lembaga pendidikan utamanya pendidikan jalur sekolah, haruslah mampu mengakomodasi dan mengantisipasi perkembangan IPTEK yang terkait dengan hasil perolehan informasi, maupun cara memperoleh informasi dan cara memanfaatkannya bagi masyarakat sebagai suatu usaha untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
⦁ Landasan Yuridis
Landasan yuridis atau landasan hukum yang biasanya disesuaikan dengan peraturan masing- masing Negara. Indonesia memiliki peraturan perundang- undangan diantaranya UU No.20 tahun 2003, UU No.31 ayat 1, PP No.19 tahun 2005.
Daftar Pustaka
Tirtarahardja, Umar. Sulo, La. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar